Dwi Ayu Puspitasari

Dwi Ayu Puspitasari

Kimia


Berbagai Manfaat Tumbuhan Kelor

Selain terkenal dalam kata pepatah ”Dunia ini tak selebar daun kelor!”, ternyata tanaman kelor ini bermanfaat dan berkhasiat sebagai obat tradisional, karena mengandung beberapa zat kimia untuk menyembuhkan penyakit. Daun kelor mengandung alkalid moringin, moringinan, dan pterigospermin. Tanaman ini juga mengandung arabinosa, galaktan, asam glukonat , dan ramnosa, sedangkan bijinya mengandung asam palmitat, streaat, linoleat, olleat, lignoserat.
Adapun manfat-manfaat daun kelor, yaitu sebagai berikut :


1.   Daun kelor mengandung pterigospermin yang bersifat merangsang kulit (rubifasien) sehingga sering digunakan sebagai param yang menghangatkan dan mengobati kelemahan anggota tubuh seperti tangan atau kaki. Jika daun segarnya dilumatkan, lalu dibalurkan ke bagian tubuh yang lemah, maka bisa mengurangi rasa nyeri karena bersifat analgesik. 

2.   daun kelor berkhasiat sebagai pelancar ASI. Oleh karena itu, untuk melancarkan ASI, seorang ibu menyusui dianjurkan makan dan kelor yang disayur. 

3.    Biji kelor berkhasiat mengatasi muntah. Biji kelor yang masak dan kering mengandung pterigospermin yang lebih pekat sampai bersifat germisida.

4.   Hasil penelitian Madsen dan Dchlundt serta Grabow dan kawan-kawan menunjukkan bahwa serbuk biji kelor mampu menumpas bakteri Escherichia coli, Streptococcus faecalis dan Salmonella typymurium. Karena itu di Afrika, biji kelor dimanfaatkan untuk mendeteksi pencemaran air oleh bakteri-bakteri tadi. Caranya, yaitu dengan mengendapkan air keruh yang diduga tercemar, kemudian ditaburi serbuk biji kelor sebanyak 200 mg/liter dan diaduk sampai larut. 

5.  Kemudian buah kelor diketahui mengandung alkaloida morongiona yang bersifat merangsang pencernaan makanan. Buah kelor ini biasanya disayur asam sebagai sayur yang lezat. 

6.      Daun kelor mentah yang digiling halus, kemudian dijadikan bedak atau campurkan dengan bedak, maka dapat menghilangkan noda hitam pada kulit wajah. 

7.    Menjadi bagian untuk program pemulihan tanah kering dan gersang, karena sifat dari tanaman ini mudah tumbuh pada tanah kering ataupun gersang, dan kalau sudah tumbuh maka lahan di sekitarnya akan dapat ditumbuhi oleh tanaman lain yang lebih kecil, sehingga pada akhirnya pertumbuhan tanaman lain akan cepat terjadi. 
8.    Bijinya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tepung atau minyak sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetik. 
9.   biji kelor digunakan untuk penjernihan air (air kolam, air danau sampai ke air sungai) sebagai pengendap (koagulans) dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena rangkaian penelitian terhadap manfaat tanaman kelor mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Saat itu fokus penelitian ditujukan kepada program pengadaan air jernih untuk para pemukim di kawasan pantai atau pesisir, khususnya di kawasan transmigrasi yang mengandalkan air payau atau gambut berwarna kecoklatan sebagai sumber air minum. Rasa air gambut yang pahit dan warna kecoklatan, tentu saja tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Bahkan, air gambut yang digunakan untuk mencuci pakaian pun yang berwarna putih justru akan berubah menjadi kecoklatan. Maka dengan sistem penyaringan sederhana ditambah dengan pengendap yang berasal dari serbuk atau tumbukan biji kelor, pada akhirnya akan menjadi air jernih, walau belum bersih.

10.    akar kelor mengandung minyak yang khasiatnya untuk mengobati sakit tulang dan ayan. Orang dahulu menggunakan dedaunan sebagai obat tradisional yang cukup terbukti keampuhannya. Selain itu, bila akar kelor dicampur dengan daunnya, dapat berguna untuk memperlancar air seni.